INFOSEMUA.com -| Gas 3 Kg diperuntukkan bagi rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani sasaran.
Namun, pada prakteknya, masyarakat kota Batam yang memakai tabung LPG 3 Kg tersebut cukup memprihatinkan, dimana warga merasa kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi dari pemerintah itu.
Berdasarkan temuan tim media ini di lapangan pada Jum’at (24/01), salah satu rumah makan padang yang terletak di kawasan Mall Top 100 Tembesi, terindikasi memakai tabung gas 3 kg, untuk memasak jualannya.
Sementara jika dilihat dari usahanya, kategori usahanya itu sepertinya bukan termasuk usaha mikro lagi. Dimana, rumah makan tersebut memiliki 2 cabang, yakni satu di kawasan Mall Top 100 Tembesi dan satunya lagi di Ruko Tembesi Center.
Selain itu, ada sejumlah warung atau kedai yang bukan agen, menjual gas 3 kg dengan harga yang cukup fantastis.
“Kalau di agen susah dapatnya bang. Biasanya saya beli di warung atau kedai kecil dengan harga yang berbeda. Ada 25 ribu/tabung, dan ada juga yang jual 30 ribu/tabung,” ungkap warga yang enggan menyebutkan namanya itu.
Hal ini tentu menjadi tanda tanya kepada Dinas terkait, khususnya Disperindag Kota Batam yang di bawah pimpinan Kepala Dinas Gustian Riau. Apakah memang tidak ada pengawasan atau penertiban terhadap pemakai gas 3 kg tersebut ?
Oleh sebab itu, diminta kepada anggota DPRD Kota Batam untuk melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap penyaluran gas LPG agar tepat sasaran dan pendistribusiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hingga berita ini diterbitkan, tim media masih belum melakukan konfirmasi kepada dinas terkait dan instansi terkait lainnya. (tim_red).