Jangan Menyerah dan Pasrah, Perjuangkan Iman

Sahabat, jangan pernah mengatakan kita pasrah pada kehendak Tuhan, padahal sesungguhnya kita sudah tidak punya iman lagi.

Ya, benar! Seringkali kita rancu mengartikan iman, secara khusus ketika kita harus mengambil sebuah tindakan: memilih untuk menerima kehendak Tuhan ataukah harus memperjuangkan iman kita?

Jika kita tidak menerima kehendak Tuhan seolah kita sedang memaksa Tuhan. Sebaliknya jika kita pasrah saja, seolah kita tidak beriman. Kita pun sering menyalah artikan ayat Firman Tuhan untuk pasrah (cth. 2 Korintus 12: 9 , dibaca ya).

Padahal, kadang kala Tuhan menghendaki agar kita melangkah dengan iman dan memperjuangkan keyakinan kita kepada Tuhan, bukannya menyerah begitu saja dengan dalih pasrah pada kehendak Tuhan.

Contoh yang bisa menyemangati kita, adalah peristiwa Perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus supaya anaknya dibebaskan dari setan yg merasuknya (baca Matius 15:21-28 ). Begitu pedas dan menyakitkan ucapan Yesus kepadanya, tapi itu bukan ia anggap sebagai penolakan, ia tetap memperjuangkan imannya, dan Mujizat pun terjadi!

Jangan mudah menyerah (Jangan Cengeng), apalagi menyerah dengan bersembunyi dibalik perkataan ‘pasrah dengan kehendak Tuhan’. Perjuangkan iman kita. Memperjuangkan iman tidak harus memaksa Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau, tapi yakinlah bahwa Tuhan menghargai orang-orang yang memperjuangkan imannya kepada-Nya.

Jadi, jika mungkin di Januari 2025 engkau babak belur dengan 1001 macam masalah yang dengan tidak bosan-bosannya menghampirimu, tetap optimis dan yakinkan dirimu di bulan yang baru ini, Februari 2025 ketika engkau tetap berjuang dengan iman yang teguh Tuhan pasti memberkatimu!!! Ada Amin???

Sumber : Pdt. Iskandar Dachi
Editor : Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *